Franchise, Start up, atau Bisnis Properti? Pilihan Usaha dari Hasil Investasi
Investasi menjadi salah satu cara yang banyak dipilih oleh individu untuk meningkatkan kekayaan dalam jangka panjang. Banyak jenis investasi yang bisa dipilih, mulai dari saham, investasi deposito, hingga properti. Namun, bagi banyak orang, tujuan utama berinvestasi adalah untuk mengumpulkan dana yang bisa digunakan untuk memulai bisnis.
Saat ini, ada banyak opsi yang dapat dipertimbangkan untuk memulai bisnis dengan hasil investasi, seperti franchise, start up, dan bisnis properti. Masing-masing memiliki kelebihan dan tantangannya sendiri yang perlu diketahui, apalagi jika kamu tertarik mencobanya.
Franchise, Start up, atau Bisnis Properti? Pilihan Usaha dari Hasil Investasi
Mencari pilihan usaha dari hasil investasi deposito? Franchise, start up, atau bisnis properti bisa jadi jawabannya. Simak kelebihan dan kekurangan masing-masing opsi serta estimasi biaya yang perlu dipersiapkan di bawah ini:
Keuntungan Bisnis Franchise dan Estimasi Biaya
Investasi franchise menawarkan peluang bisnis yang lebih likuid dibandingkan properti, serta potensi pendapatan yang signifikan. Bisnis ini sangat cocok bagi mereka yang ingin memulai usaha dengan brand yang sudah dikenal luas oleh masyarakat.
Keuntungan utama dari franchise adalah pengenalan merek yang sudah mapan, sehingga mengurangi risiko pemasaran. Namun, ada beberapa biaya rutin yang perlu diperhatikan, seperti royalti dan pembelian hak brand.
Biaya awal untuk memulai franchise meliputi License Fee (biaya lisensi), biaya tempat usaha, peralatan, serta modal kerja yang mencakup biaya operasional selama 3 hingga 6 bulan pertama. Sebagai contoh, biaya awal untuk memulai franchise di Indonesia bisa berkisar antara Rp50 juta hingga Rp200 juta, tergantung pada jenis dan skala bisnis.
Selain itu, kamu juga perlu memperhitungkan biaya royalti yang biasanya berkisar antara 5% hingga 10% dari pendapatan bulanan, serta biaya operasional lainnya seperti gaji karyawan dan bahan baku.
Titik impas atau break-even point untuk franchise sangat bergantung pada volume penjualan. Misalnya, untuk bisnis franchise kebab, kamu perlu menjual sekitar 1.400 kebab dalam 4-5 bulan untuk mencapai titik impas. Setelah titik impas tercapai, keuntungan yang diperoleh akan sangat dipengaruhi oleh manajemen yang baik dan strategi bisnis yang tepat.
Keuntungan Bisnis Start up dan Estimasi Biaya
Bisnis start up menawarkan peluang keuntungan yang besar, terutama bagi para pengusaha dengan ide inovatif. Dengan model bisnis yang fleksibel, kamu bisa meraih keuntungan dari pertumbuhan jangka panjang dan peningkatan pendapatan usaha. start up memungkinkan kamu untuk memulai usaha tanpa terbebani biaya besar yang biasanya ada pada bisnis waralaba.
Namun, untuk memulai bisnis start up, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Biaya awal yang perlu dipertimbangkan termasuk pengembangan produk, biaya pemasaran, sumber daya manusia, serta infrastruktur teknologi yang diperlukan. start up juga harus menghadapi biaya berkelanjutan, seperti gaji karyawan, pengeluaran operasional, dan pemasaran yang harus dilakukan secara konsisten untuk menarik pelanggan.
Estimasi biaya awal start up bervariasi sesuai dengan jenis bisnis yang dijalankan. Untuk start up teknologi, misalnya, kamu perlu mempersiapkan dana sekitar Rp50 juta – Rp200 juta untuk pengembangan perangkat lunak, biaya server, dan pemasaran. Keuntungan dari bisnis ini dapat fluktuatif, namun dengan manajemen yang tepat dan strategi yang inovatif, potensi pertumbuhannya sangat menjanjikan.
Peluang Bisnis Properti dan Estimasi Biaya
Investasi properti, seperti tanah dan rumah, menjadi pilihan tren di kalangan kaum urban karena potensi keuntungan yang besar. Harga properti cenderung meningkat setiap tahun, dengan investasi tanah menawarkan return hingga 20-25% per tahun.
Tanah menjadi pilihan menarik karena tidak memerlukan biaya perawatan atau asuransi, serta memiliki potensi kenaikan nilai yang stabil. Namun, kelemahannya adalah tanah jarang menghasilkan pendapatan tambahan, karena sulit untuk disewakan, dan likuiditasnya terbatas, terutama untuk lahan yang luas.
Sementara itu, investasi rumah juga menjanjikan dengan kenaikan harga tahunan sekitar 15-20%. Selain keuntungan dari apresiasi harga, rumah bisa disewakan untuk mendapatkan pendapatan pasif.
Namun, pemilik harus memperhitungkan biaya perawatan, asuransi, serta pajak properti yang harus dibayar setiap tahun. Estimasi biaya untuk membeli rumah bisa bervariasi, mulai dari Rp 200 juta hingga Rp 1 miliaran, tergantung lokasi dan ukuran rumah.
Untuk memulai investasi properti, kamu perlu memperhitungkan biaya modal awal yang cukup besar, serta biaya berkelanjutan yang mencakup perawatan, asuransi, dan pajak. Meskipun membutuhkan investasi awal yang tinggi, potensi keuntungan jangka panjang dari properti tetap menjadikannya pilihan investasi yang menarik bagi mereka yang mampu mengelola biaya dan risiko dengan baik.
Bagi kamu yang tertarik memulai bisnis dengan dana hasil investasi, rekomendasi investasi online seperti Aplikasi digibank by DBS menawarkan solusi yang tepat. Dengan produk deposito yang dapat dimulai dari Rp1 juta, kamu bisa memperoleh bunga kompetitif hingga 5% per tahun.
Tenor deposito yang fleksibel, mulai dari 1 bulan hingga 12 bulan, memungkinkan kamu memilih periode investasi yang sesuai dengan kebutuhanmu. Selain itu, investasi deposito di Aplikasi digibank by DBS dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), memberikan rasa aman bagi para investor.
Akses 24/7 melalui Aplikasi digibank by DBS juga memudahkan kamu untuk mengelola dana investasi kapan saja dan di mana saja. Didukung oleh tim ahli yang proaktif dengan strategi terkurasi dan panduan finansial, platform ini juga menyediakan notifikasi serta kelas edukasi finansial.
Dengan fitur-fitur ini, Aplikasi digibank by DBS adalah rekomendasi investasi online yang membantu kamu merencanakan bisnis dan mencapai tujuan finansial secara lebih mudah dan efektif. Simak informasi lebih lengkap mengenai Aplikasi digibank by DBS, di sini.
Posting Komentar untuk "Franchise, Start up, atau Bisnis Properti? Pilihan Usaha dari Hasil Investasi"